English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Tampilkan postingan dengan label Artikel Bebas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel Bebas. Tampilkan semua postingan

Kamis, 18 Agustus 2011

Tentang Sebuah Lagu Pecinta Alam

Pecinta Alam, petualang, pendaki gunung dan penggiat alam bebas lainnya, mungkin sudah pernah mendengar lagu ini. Ada sedikit renungan dalam lagu ini yang mengingatkan kita kembali akan kondisi Alam kita secara umum. Lagu ini sudah cukup lama diperdengarkan dan dalam setiap kali perjalanan petualangan selalu terngiang akan lagu ini.
Sebuah lagu yang merefleksikan akan siapa diri kita yang memproklamirkan diri sebagai seorang "Pecinta Alam". Mungkin saya tidak berpanjang lebar dalam tulisan ini, hanya sekedar untuk mengingatkan kembali dan semoga bermanfaat untuk kelestarian alam.

Pecinta Alam
Pendaki gunung, sahabat alam sejati
Jaketmu penuh lambang, lambang kegagahan
memploklamirkan dirimu pecinta alam
sementara maknanya belum kau miliki

Ketika aku daki dari gunung ke gunung
Disana ku temui kejanggalan makna
Banyak pepohonan merintih kepedihan
Dikuliti pisaumu yang tak pernah diam

Batu batu cadas merintih kesakitan
ditikam belatimu yang bermata ayal
hanya untuk mengumumkan pada khalayak
bahwa disana ada kibar bendera mu

Oh alam, korban keangkuhan
Maafkan mereka yang tak mengerti arti kehidupan

Untuk lagu nya bisa di download di link ini :
Pecinta Alam (mp3)

Semoga kita semakin sadar dan saling mengingatkan, bahwa Pecinta Alam bukan gelar untuk gagah-gagahan dan sekedar simbol saja.

"Jika Pohon Terakhir sudah ditebang,
Sungai Terakhir Sudah Tercemar,
dan Ikan Terakhir sudah ditangkap,
Maka Manusia akan sadar...
UANG TIDAK DAPAT DIMAKAN"

Salam Lestari,
Yohanes Kurnia Irawan

baca selengkapnya... baca selengkapnya...

Selasa, 09 Agustus 2011

Sembahyang Kubur, Ketika yang Hidup Menghormati Leluhur

Pagi menjelang, namun suasana kuburan yang biasanya sepi ini menjadi ramai seperti tempat wisata. Aroma khas dari dupa (hio) yang dibakar membuat harum suasana disana. Satu keluarga, mulai dari yang tua hingga yang masih balita. Ramai-ramai mereka menuju makam leluhur mereka masing-masing, mengirim bekal untuk mereka yang sudah terlebih dahulu menghadap yang kuasa. Uang emas, uang perak, baju kertas, sepatu kertas, aneka hidangan makanan dan minuman , beberapa batang dupa berpadu tersusun didepan nisan.
Sembahyang kubur di Kota Singkawang dilaksanakan dua kali dalam setahun, yaitu Cheng Beng atau Chiang Miang (dalam bahasa ‘khek’ Singkawang) setiap bulan ke-3 dan Chit Nyiat Pan yang dilaksanakan pada bulan ke-7 dalam penanggalan imlek. Sembahyang kubur merupakan salah satu bentuk penghormatan dari mereka yang masih hidup kepada leluhurnya. Saat yang tepat untuk memohon dan memanjatkan doa agar anak cucu yang hidup di dunia ini diberi kehidupan yang lebih baik dan bahagia. Dari berbagai penjuru para keluarga berdatangan, baik di dalam maupun dari luar negeri, datang menuju kota Singkawang, salah satu kota yang mayoritas penduduknya merupakan etnis Tionghoa.
Salah satu bentuk budaya yang masih diwarisi hingga sekarang, dan akan terus berlangsung,untuk menghormati para leluhur. Budaya yang terus dilestarikan, seiring meningkatnya jumlah polulasi manusia di bumi, sebuah penghormatan yang dilakukan dengan cara tersendiri, sebagai bentuk refleksi bahwa suatu saat nanti mereka yang saat ini masih di bumi juga akan berada ditempat seperti ini, dan keturunan mereka juga akan meneruskan tradisi ini dengan mengirim dan memanjatkan doa nya.

Foto & Text :
Yohanes Kurnia Irawan





baca selengkapnya... baca selengkapnya...

Minggu, 31 Juli 2011

Wahana Bermain : LUAS tapi BEKAS

Sore yang cerah itu tampak segerombolan anak-anak sedang asyik bermain di sebuah kolam , sambil mandi dan bersenda gurau. Kolam yang airnya berwarna coklat tersebut bertambah keruh ketika anak-anak itu menceburkan diri mereka ke dalam air. Kecerian mereka tercermin dari senyum dan gelak canda tawa mereka yang tak henti terdengar hingga sore menjelang dan mereka pun bergegas pulang.

Salah satu dari segerombolan anak tersebut bernama Arman. Dia adalah seorang anak laki-laki berusia sekitar 10 tahun dan masih duduk di kelas 4 SD setempat. Arman sedikit bercerita tentang aktivitas mereka di tempat tersebut. Arman dan teman-teman nya tau dan sadar bahwa tempat yang biasa mereka gunakan sebagai wahana bermain tersebut adalah bekas tambang galian emas yang sudah cukup lama ditinggalkan para penambang. Areal bermain mereka ini sangat luas, bahkan ukurannya lebih dari 10 kali ukuran lapangan sepak bola.

Kalimantan merupakan salah satu pulau yang rentan dengan aktivitas alih fungsi lahan, diantaranya adalah akibat aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) dan Kota Singkawang merupakan salah satu wilayah yang menjadi korban aktivitas tersebut. Salah satu dampak yang diakibatkan oleh aktivitas PETI itu adalah berupa kubangan-kubangan raksasa membentuk kolam bahkan danau, dan ditinggalkan begitu saja ketika kandungan lahannya dirasa sudah tidak menghasilkan emas lagi, tanpa ada usaha untuk reklamasi ketika meninggalkan lahan tersebut.

Lokasi yang digunakan Arman dan teman-teman nya untuk bermain ini adalah salah satu dari beberapa lokasi aktivitas PETI yang ada di Kota Singkawang, tepatnya di desa Pajintan, Kecamatan Singkawang Timur. Ada beberapa lokasi lagi di kota Singkawang yang tingkat kerusakannya sudah cukup parah dan belum ada penanganan yang serius dari pemerintah yang terkait untuk menanggulangi masalah ini. Potret masa kecil Arman dan teman-temannya, bermain bersama di wahana yang sangat luas, tapi bekas pertambangan emas tanpa izin.
















Foto dan Teks :
Yohanes Kurnia Irawan

baca selengkapnya... baca selengkapnya...

Rabu, 04 Mei 2011

Aksi vandalisme, merusak keindahan bentang alam

Menjelang Hari Bumi 22 April...

Sore itu (15/04/2011), segerombolan siswa-siswi sebuah sekolah menengah kejuruan swasta di Kota Singkawang sedang asyik sembari tertawa dan bercanda ria di sekumpulan bongkahan batu di pinggiran pantai disalah satu lokasi favorit hunting landscape di kota itu. Kecerian mereka tercurah dalam coretan-coretan di baju mereka, beragam warna dan tulisan tanpa makna jelas menghiasi lembaran yang mereka coret. Ternyata mereka sedang merayakan hari terakhir mereka menyandang status siswa, sebelum mengikuti ujian nasional. Tak hanya itu saja, mungkin karena sudah kehabisan media untuk berkreativitas, mereka pun beralih menyemprotkan cat aneka warna ke batu-batu yang ada di sekitar mereka. Batu yang semula indah itu, kini sudah tercoreng akibat ulah mereka.


Kejadian ini persis di depan mata saya, hati nurani tak tahan menjerit menatap aksi mereka. Saya mencoba menegur mereka, namun jawaban yang saya peroleh sungguh memerahkan telinga bagi siapapun yang mendengarnya, terutama bagi pecinta alam seperti saya. Sebuah pertanyaan sederhana saya lontarkan kepada mereka, "apakah indah batu-batu itu kalian coret seperti itu...???", dan dengan entengnya mereka menjawab,"tergantung pemandangannya bang....!!!" Tertegun sanubari mendengar jawaban itu, dan jika saja aku waktu itu tidak berfikir panjang, mungkin sayaakan bertindak brutal untuk menghentikan mereka. Namun, saya bukan lah siapa-siapa yang bisa menghentikan perbuatan mereka saat itu. Dengan sadar mereka saya bidik dengan camera saya, biarlah lensa yang mengabadikan perbuatan mereka.

kembali dalam batin saya bertanya, apakah ini yang mereka peroleh dari hasil menimba ilmu di sekolah? Ataukah ini trend peninggalan budaya para pendahulu?
seandainya batu itu adalah saya, tentu saya akan menjerit. berkurang sudah keindahan dan ke alamian bentang alam yang kita dibanggakkan....

Photo & Teks :
Yohanes Kurnia Irawan

baca selengkapnya... baca selengkapnya...

Minggu, 18 Juli 2010

PETUALANG BLOGWALKING AWARD 2010, Untuk siapa saja yang punya blog

Hallo sahabat Petualang sekalian, semoga sahabat petualang selalu dilindungi oleh-Nya dalam menjalankan segala aktivitas. Pada postingan saya kali ini, saya ingin sedikit berbagi award untuk sahabat petualang sekalian. Bagi-bagi Award…..???? awalnya saya juga gak kefikiran mau bikin award yang ke-dua ini, setelah pada tahun yang lalu saya membagi-bagi award yang pertama ini dan mendapat sambutan yang luar biasa. Setelah saya fikir-fikir lagi, tidak ada salahnya untuk membuat sebuah award lagi dan membagikannya kepada para blogger sahabat petualang sekalian.

Kenapa saya tiba-tiba memberikan award lagi….??? Padahal saya baru saja bangun dari tidur yang lumayan panjang (Baca : sempat vakum beberapa bulan dari dunia maya), karena ada satu dan lain hal dari aktivitas saya. Ini merupakan sebuah langkah awal dari saya untuk tetap semangat dalam ber-blog-ria dan menjalin kembali silaturahmi yang dulu sudah terjalin dan sempat menghilang. Semoga ini bisa membangkitkan kembali semangat saya.

Dalam award kali ini, saya kembali membawa pesan untuk pelestarian alam, sebuah usaha untuk menjaga supaya bumi yang kita tinggali ini tetap lestari dan untuk kelangsungan generasi penerus setelah kita nanti. Ada sebuah pertanyaan yang timbul dari saya untuk saya sendiri, “Pantaskah saya membuat Award ini dan membagi-bagikannya kepada para Blogger….???” Pertanyaan tersebut akhirnya saya jawab dengan sebuah pertimbangan, tidak ada salahnya untuk mengajak dan menyerukan kepada semua pihak untuk tetap melestarikan alam, menjaga bumi untuk tetap hijau, dan tentunya mengurangi dampak global warming.

Award kali ini saya beri nama “Petualang Blogwalking Award”, dengan keterangan di bawahnya yang mengucapkan selamat kepada siapa saja yang memasang award ini di blognya, sebuah ucapan sederhana tapi mungkin mempunyai makna yang luar biasa. Kalimat itu berbunyi, "Congratulation Your Blog Supports the preservation of natural", yang artinya kira-kira begini “Selamat, Blog anda mendukung pelestarian alam”, dengan harapan pesan ini akan selalu mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan alam.

Mengapa saya menggunakan nama Petualang Blogwalking Award…??? Ini merupakan sebuah apresiasi dari saya terhadap para blogger yang selalu berpetualang dari blog ke blog untuk saling menyapa, meninggalkan pesan, bertukar link, dan menjalin persahabatan tentunya. Petualang Blogwalking merupakan sebuah harapan dari saya untuk bisa terus nge-Blog dan menjalin persahabatan kepada siapa saja. Award ini tidak saya batasi penyebarannya, dan harapan saya award ini bisa dibagikan kepada rekan-rekan, sahabat atau jalinan para sahabat petualang sekalian. Dengan menyebarkan dan membagi-bagikan award ini berarti sahabat petualang sudah ikut menyampaikan pesan ini kepada siapa saja dan dimana saja untuk tetap menjaga kelestarian alam kita.

Mohon maaf jika desain dari award ini terlalu sederhana atau bahkan sangat sederhana sekali (belum jago desain saya…hehehe). Silahkan di copy paste script dibawah ini, dan silahkan mengapresiasikan tujuan dari award ini dengan bahasa dan persepsi dari sahabat petualang sekalian. Semoga tali silaturahmi kita tetap terjaga dan bumi kita tetap lestari.
Oh ya, silahkan tinggalkan pesan anda apabila sudah menjemput award ini .

Suara Petualang
Silahkan Copy dan Paste Script dibawah ini :


Pepatah Indian Kuno :
Jika Pohon terakhir sudah ditebang
Sungai terakhir sudah dicemari
dan ikan terakhir sudah ditangkap
Maka manusia akan sadar
UANG TIDAK BISA DIMAKAN

Go Green, Stop global Warming, Save the Earth
Yogyakarta, 18 Juli 2010
Pesan untuk bumi
Yohanes Kurnia Irawan

baca selengkapnya... baca selengkapnya...

Sabtu, 17 Juli 2010

Pentingnya Survey Darat Dalam Mendukung Keselamatan Pengarungan Sungai Eksplorasi

Halo sahabat petualang, apa kabar….??? Semoga selalu dalam keadaan yang baik-baik saja. Postingan kali ini adalah untuk sedikit menyegarkan kembali para penggiat Arung Jeram yang akan mengeksplorasi sungai baru untuk diarungi. Dalam postingan ini akan sedikit membahas tentang kegiatan survey darat, yaitu tahap observasi (pengamatan) langsung kondisi lapangan (baca:sungai). Pentingnya survey awal ini juga bertujuan untuk meminimalisir resiko dalam pengarungan sesungguhnya atau dalam survey lanjutan.
Survey darat merupakan suatu kegiatan mengumpulkan data mengenai situasi detail sungai yang akan kita arungi, dimana hasilnya akan dapat menggambarkan segala hal mengenai bentangan sungai dan potensial problem yang mungkin dihadirkan sungai pada saat pengarungan dilakukan. Dengan berbekal data tersebut para pengarung sungai eksplorasi dapat melakukan persiapan persiapan yang dianggap perlu untuk mensiasati kesulitan kesulitan yang akan muncul saat pengarungan. Dapat menghindari terjebak disituasi dan tempat yang sulit serta berbahaya bagi keselamatan kita saat pengarungan.
Kita tidak hanya mengandalkan hasil analisa data dari peta topografi yang kita miliki untuk mendapatkan gambaran mengenai situasi sungai secara kasar, Data dari peta topografi memang bisa diandalkan namun perlu kita ingat bahwa arung sungai ekplorasi membutuhkan gambaran yang sangat detail mengenai sungai tersebut dan data dari peta topografi ternyata belum cukup. Banyak sudah terjadi kecelakaan fatal yang merenggut jiwa para pengarung dikarenakan terjebak situasi dan permasalahan yang dihadirkan oleh sungai melampaui batas kemampuan dan saat itu tidak ada kesempatan untuk menghindar, maka terjadilah kecelakaan. Kecelakaan kecelakaan yang terjadi sebenarnya dapat dihindari dengan mendapatkan data data sugai yang akan diarungi dengan detail sebelumnya.
Survey darat pada sungai eksplorasi yang akan diarungi kita lakukan dengan cara menjelajahi dari darat lintasan pengarungan sungai mulai dari tempat start hingga finish. Adapun tugas tugasnya ialah:

Pertama, melakukan pengamatan visual terhadap tempat start yang ideal sehingga tempat start itu dapat digunakan oleh tim dengan aman dan tidak menyulitkan.
Kedua, melakukan pengamatan visual terhadap tempat tempat yang dianggap memiliki tingkat kesulitan yang dapat menimbulkan masalah atau membahayakan.
Ketiga, menandai pada peta topografi tempat tempat yang memilki tingkat kesulitan dan daerah berbahaya.
Keempat, melakukan pengamtan visual terhadap tempat tempat yang aman untuk melakukan scouting bagi para pengarung. Tempat ini merupakan titik terakhir yang paling aman bagi para pengarung (rafter) untuk berhenti dan melakukan scouting sebelum berhadapan dengan sebuah jeram. Tim survey darat harus dapat menandai tempat ini pada peta topografi dan juga diharuskan meletakkan tanda ( misalkan dengan bendera merah yang diletakkan dititik dimana perahu harus berhenti didaerah itu serta mudah terlihat oleh para pengarung dari sungai ). Hal ini mencegah tim pengarung terjebak didalam daerah yang sulit untuk berhenti dan melakukan scouting padahal didepan telah menunggu jeram yang berbahaya.
Kelima, melakukan pengamatan visual dan menandai pada peta topografi terhadap tempat yamg ideal untuk beristirahat.
Keenam, melakukan pengamatan visual terhadap tempat finish pengarungan sehingga mempermudah tim pengarung pada waktu pengarungan selesai.
Ketujuh, melakukan pengamatan visual dan menandai pada peta tehadap bahaya potensial lain yang dapat membahayakan pengarungan.

Semua hasil pengamatan harus dituangkan dalam bentuk foto ataupun rekaman video. Dan selanjutnya hasil pengamatan serta dokumentasi harus dikumpulkan dan selanjutnya disajikan secara sistematis berdasarkan lintasan pada peta di tempat tempat yang telah ditandai. Sehingga mempermudah pengolahan hasil datanya.
Demikianlah sahabat petualang sekalian, semoga ulasan kali ini masih bisa bermanfaat bagi pembaca yang membutuhkan dan mohon maaf apabila dalam penyampaian masih ada yang kurang, untuk itu silahkan memberikan masukkan untuk menambah wawasan kita bersama.

Tetap Semangat….!!!
Yohanes kurnia irawan
(dari berbagai sumber)
Foto : Jeram Gate Sungai Serayu, Banjarnegara Jawa Tengah

baca selengkapnya... baca selengkapnya...

Rabu, 14 Juli 2010

Tips : Bertahan Hidup di Laut

Halo sahabat petualang sekalian, lagi-lagi postingan kali ini saya ingin berbagi tips masih seputar bertahan hidup (survival) untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk apabila kita dihadapkan pada kondisi harus menjadi seorang Survivor. Lagi-lagi mungkin ini artikel kacangan bagi dedengkot petualangan, tapi bagi orang awam mungkin ini bisa sedikit bermanfaat. Kali ini tips nya bukan bertahan di gunung, tebing, arung jeram atau di dalam gua, tetapi di laut. Yah, laut, ini salah satu medan survive yang cukup berat, karena kita mungkin saja hanya bermain dalam hitungan detik untuk segera berfikir bagaimana caranya untuk bisa tetap hidup detik berikutnya.
Berikut ini adalah beberapa tips yang saya rangkum dari beberapa sumber dan salah satunya adalah sumber pada saat saya mengikuti latihan gabungan Water Rescue di Yogyakarta.
Pertama, jika terjadi sesuatu pada pesawat atau kapal yang anda tumpangi mengalami trouble dilaut, usahakan untuk berenang menjauh, terutama jika terjadi ledakan dan api. Menjauh dengan melawan arah angin (untuk itu perlu mengetahui arah angin dalam waktu yg sangat cepat). Jika dipermukaan air terdapat banyak api, berenanglah didalam air (menyelam menuju permukaan air yang aman)
Kedua, selain pelampung, kita bisa menggunakan barang-barang yang yapat mengapung di air. Barang-barang ini biasa terbuat dari plastic, seperti jerigen atau drybox yang dikosongkan (jika menemukan), atau dalam kondisi darurat sementara, bisa menggunakan celana panjan yang disimpul kedua ujungnya dan diisi angin ketika masih berada di atas permukaan air (yang ini bersifat sementara).
Ketiga, jangan panic dan tetap berfikir tenang. Semakin kita panic, kita akan semakin kehilangan banyak tenaga. Berat jenis tubuh lebih rendah dari air laut, sehingga kita akan lebih mudah untuk mengapung. Ketakutakn dan kepanikan hanya akan membuat kita cepat tenggelamdan nafas terburu-buru akan membuat air mudah tertelan. Bernafaslah yang dalam, karena itu akan membuat tubuh menjadi lebih ringan.
Keempat, agar dapat mengambang, usahakan anda tetap berpegangan pada barang-barang yang menjadi tumpuan. Apabila permukaan air cukup tenang, dengan mencelupkan kepala kedalam air dan merentangkan tangan akan membuat tubuh menjadi lebih ringan (posisi tubuh menghadap atas).
Kelima, sebaiknya anda menghindari untuk meminum air laut, karena hal itu justru akan membuat tubuh akan kehilangan cairan dan dehidrasi. Bagi orang-orang tertentu memang ada yang bisa bertahan hidup dengan cara demikian, tapi sebaiknya jangan ditiru secara berlebihan.
Keenam, tetaplah menggunakan sepatu untuk menghindari dan mencegah luka (kecuali sepatu bot). jika ada bagian tubuh yang terasa kram, usahakan memencet bagian tubuh tersebut dengan jempol atau telapak tangan. Akan lebih baik jika ada orang yang bisa menolong. Beri tekanan pada bagian yang kram untuk merenggangkan ototnya.
Ketujuh, jika alat komunikasi masih bisa digunakan (cth:HT/HP), gunakanlah. Tapi kalau memang tidak ada harapan, bisa diupayakan berenang menuju daratan, terutama jika sudah terlihat garis pantai.
Kedelapan, berdoalah semoga anda selamat....

Demikianlah beberapa tips dari saya, mohon maaf jika dalam penyampaiannya menggunakan bahasa yang terlalu sederhana. Pengetahuan dini akan keselamatan dan pertolongan diri sendiri (self rescue) sangant penting apalagi bagi kita yang suka berpergian (travelling), penggiat alam bebas, bahkan orang awam sekalipun sebaiknya membekali diri dengan pengetahuan dasar untuk meminimalisir resiko yang mungkin akan terjadi.

Tetap Tegar, Tetap Semangat…..!!!!
Yohanes Kurnia Irawan
(dari berbagai sumber)
Sumber gambar : http://neoterichovercraft.com/

baca selengkapnya... baca selengkapnya...

Selasa, 13 Juli 2010

Tips : Bertahan Hidup di Hutan

Hallo sahabat petualang, semoga masih tetap semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Postingan kali ini saya ingin berbagi tips cara bertahan hidup di hutan. Bagi dedengkot petualangan (baca: Penggiat petualangan) mungkin artikel ini hanya artikel kacangan saja, tapi bagi sahabat petualangan yang masih awam dalam dunia petualangan atau beraktivitas di alam bebas, mungkin sedikit tips dari saya ini bisa sedikit membantu sahabat petualang apabila suatu saat tersesat atau kehabisan perbekalan (logistik) saat beraktivitas di alam bebas.
Yang pertama, sedapat mungkin kita harus bisa mengenal tempat kita berada dan jumlah perbekalan yang dibawa (yang masih tersisa). Buat langkah-langkah kedepan agar segala sesuatu tindakan berdasarkan prioritas, efektif dan efisien, dengan selalu berfikir efisien maka kita akan lebih percaya diri.
Kedua, hindari kondisi kekurangan cairan tubuh (dehidrasi). Di saat udara panas, bergeraklah perlahan, jangan mengkonsumsi minuman berkafein atau sejenisnya yang justru membuat tubuh kehilangan cairan. Sebaiknya konsumsi makanan yang berkarbohidrat tinggi daripada berprotein tinggi.
Ketiga, gunakanlah air sehemat mungkin. Air bisa diperoleh dari tanaman yang ada dihutan, seperti dasar (pangkal) pohon pisang, rotan, lumut, dan bunga kantong semar. Air hujan dan embun dapat ditampung di jas hujan atau penampang lain yang disalurkan dalam sebuah wadah (botol). Jika menemukan sungai dan ternyata kering, cobalah menggali tanah yang ada dibawah batu disekitar sungai.
Keempat, selalu nyalakan api pada malam hari untuk menghangatkan tubuh dan menghindari binatang (hewan) buas yang mungkin saja ada di hutan itu. Anyaman dedaunan juga bisa dibuat untuk menghangatkan tubuh. Bekali diri dengan tongkat kayu (pentungan) atau golok sebagai persiapan menghadapi binatang buas.
Kelima, jika kehabisan bekal makanan, cobalah untuk mencari dan mengenali jenis-jenis tumbuhan yang bisa dimakan. Blila yakin, ada buah-buahan atau daun-daun liar yang bisa dimakan. Lakukan pengetesan terlebih dahulu pada kulit tangan, bibir atau lidah selama beberapa saat, setelah yakin aman baru dimakan. Hindari tanaman yang berwarna mencolok dan bergetah putih.
Keenam, jika pada bagian tubuh terdapat luka, terus beri tekanan dengan cara mengikat kencang disekitar luka dengan kain yang keras. Hindarkan dan bersihkan luka dari kotoran, karena infeksi yang ditimbulkan oleh luka bisa membuat tubuh lemah.

Demikian beberapa tips dari saya, semoga dapat bermanfaat dan menjadi bahan referensi tambahan sebelum para sahabat petualangan akan melakukan sebuah perjalanan ataupun dalam kondisi ekstrim tersesat di hutan. Siapkan secara matang rencana perjalanan (manajemen perjalanan), untuk mengurangi resiko terburuk yang mungkin saja menimpa kita. Mohon maaf jika dalam penyampaian tulisan ini agak sedikit berantakan, semoga masih berkenan untuk dibaca.

Salam Lestari….
Yohanes Kurnia Irawan
(Dari berbagai sumber dan pengalaman pribadi)
(foto : pos III Gunung Merbabu via jalur Ngagrong, Ampel Jawa Tengah)

baca selengkapnya... baca selengkapnya...

Minggu, 11 Juli 2010

Mencoba Bertahan dan Bangkit Kembali

Sebuah perjalanan biasanya menghadapi suatu kendala dalam menempuh perjalan itu. Entah sekecil apapun kendala yang dihadapi pasti selalu ada. Dan biasanya kita kurang memperhatikan kendala yang sebenarnya kita alami itu. Banyak orang-orang sukses berawal dari perjalanan yang tak mudah dan berliku, dan bahkan beberapa kali terjatuh, namun bangkit kembali untuk meneruskan perjalannya itu.
Tetapi ada juga yang tak sanggup untuk meneruskan perjalan itu, karena sudah terlanjur kecewa dan putus asa dalam menghadapi kendala. Sebuah perjalanan terkadang tak semudah yang dibayangkan, dan terkadang banyak yang harus dikorbankan. Menghadapi sebuah pilihan, apakah akan berusaha bangkit atau tidak sama sekali.
Terkadang kita kehilangan orientasi dalam menentukan pilihan, hingga akhirnya kecewa pada pilihan yang telah dipilih. Kecewa adalah hal yang yang wajar, namun kita jangan sampai terlarut dalam kekecewaan itu. Mencoba untuk kembali bangkit dan terus berjuang hingga kita dapat meneruskan perjalanan itu.
Dalam petualangan aku banyak belajar menghadapi kehidupan. Bertahan di gunung dalam kondisi ekstrim, pernah merasakan hampir kehilangan nyawa di Pondok Kalimati Semeru, tidak membuat aku jera untuk terus mendaki. Terjatuh dari perahu saat berarung jeram, menghadapi trouble dan mencoba mengatasi trouble tersebut, hal itu juga tidak membuat jera untuk terus berpetualang. Satu kalimat yang selalu dikumandangkan di komunitas ku, “Tetap Tegar Walau Terkilir”, semakin memacu semangat untuk tidak pernah gentar menghadapi apapun, kecuali Tuhan. Yah, aku selalu Takut akan Tuhan, dan selalu bersyukur atas apa yang telah dikaruniakan-Nya, terutama karena sampai detik ini aku masih bisa bernafas dan menikmati setiap detik kehidupan, dan aku sangat menghargai kehidupan.
Keinginan untuk tetap bertahan membuat semangat semakin terpacu untuk melewati setiap rintangan yang dihadapi selanjutnya. Lolos dari satu rintangan bukan berarti rintangan itu akan berakhir, karena masih banyak rintangan yang jauh lebih berat didepan. Satu hal yang pasti dalam setiap usaha adalah Gagal, tapi jangan pernah takut untuk menghadapi kegagalan dalam setiap usaha. Lebih berhati-hati dalam melangkah, terus berjalan dan menentukan sebuah pilihan.

Tetap Semangat…..!!!
Yohanes Kurnia Irawan

baca selengkapnya... baca selengkapnya...

Kamis, 07 Januari 2010

Regenerasi, Sebuah Problematika Klasik dalam Organisasi

Organisasi merupakan sebuah wadah yang kompleks untuk setiap anggotanya dalam berkomunikasi dan bersosialisasi. Jalannya roda kepengurusan dalam organisasi juga melibatkan peran aktiv anggotanya sendiri untuk mempertahankan supaya organisasinya tetap bisa eksis. Hampir setiap organisasi selalu melakukan pembaharuan dalam struktur kepengurusan supaya organisasi nya bisa tetap eksis. Periode demi periode kepengurusan selalu membawa sebuah harapan baru untuk kemajuan yang lebih baik dari periode sebelumnya.

Apa yang sebenarnya menjadi kendala dalam setiap organisasi untuk terus berkembang? Mungkin sebuah pertanyaan yang cukup sederhana, tapi dapat menimbulkan banyak pendapat dan argument yang berbeda pula. Masalah klasik yang sering timbul dan menjadi kekhawatiran dalam setiap organisasi pada umumnya adalah masalah regenerasi. Tidak dapat dipungkiri, bahwa tanpa adanya regenerasi, maka bisa dipastikan organisasi tersebut hanya mampu bertahan dalam satu generasi saja. Yah, jelas saja, tanpa adanya penerus generasi, maka tidak ada proses regenerasi, yang berarti organisasi tersebut akan vakum atau bahkan akan hilang sama sekali.

Bagaimana sebenarnya proses regenerasi itu berlangsung….??? Apakah hanya sekedar perekrutan anggota saja…??? Tentu saja jawabannya tidak. Perekrutan angota merupakan langkah awal dalam mempersiapkan generasi yang selanjutnya. Nah, dalam proses inilah, dimana generasi baru yang akan dipersiapkan melanjutkan jalannya roda kepengurusan digembleng dan didik bagaimana caranya menjalankan organisasi itu. Tahap demi tahap diprogramkan untuk anggotanya supaya mendapatkan porsi keilmuan dan pengetahuan yang sama. Tahap berikutnya merupakan pengembangan diri (soft skill) dari anggotanya untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih.

Peran penting anggota yang sudah lebih dulu berperan dalam organisasi atau yang lebih familiar disebut senior juga berperan penting. Selain wajib mentransfer keilmuannya, para senior ini juga wajib dalam mengontrol juniornya supaya tetap terarah dan berjalan sesuai dengan program organisasi yang sedang dijalankan. Para junior (anggota baru) juga sebaiknya jangan malu bertanya kepada para seniornya.
Sebuah kekhawatiran lain yang muncul adalah, ketika para junior (anggota baru) bertanya kepada senior yang tidak tahu (kurang menguasai), namun karena merasa diri senior maka sang senior menjadi sok tahu dan mentransfer ilmu yang juga asal-asalan, hingga akhirnya si junior juga akhinya menjadi sok tahu. Nah, disinilah bagaimana si anggota baru harus bisa beradaptasi dan menilai, senior mana yang harus didekati untuk mendapatkan ilmu. Dan para senior pun, jika memang kurang menguasai atau kurang memahami, sebaiknya merekomendasikan juniornya untuk bertanya kepada senior yang lebih berkompeten (yang lebih memahami).

Keterbukaan diri dan mau mengevaluasi diri sendiri juga menjadi sebuah factor penentu jika ingin maju dan berkembang, terutama dalam pengelolaan soft skill yang dimiliki. Nah, jika sudah begini, maka tidak akan sulit untuk mempersiapkan regenerasi yang akan meneruskan jalannya roda kepengurusan organisasi.
Semoga bermanfaat.

baca selengkapnya... baca selengkapnya...

Kamis, 16 Juli 2009

Blog Petualang dapat Undian Gratis Hosting dan Domain selama 2 Tahun

Halo sahabat Petualang, lama tidak ada kabarnya. Pasti baik-baik saja bukan...??? Oh ya, kali ini saya ingin berbagi kebahagiaan bersama Sahabat Petualang Sekalian. Liburan kali ini memberikan saya banyak Anugerah. Banyak Sahabat Petualang yang memberikan Award untuk Blog saya, namun belum sempat saya Publish karena masih ada kesibukan Lain yaitu merencanakan pendakian gunung dan petualangan bersama teman-temanPecinta Alam di Singkawang (Pasti saya Publish nanti). Selain itu Saya juga mendapat Hadiah Undian paket Hosting dan Domain selama 2 Tahun Penuh. Ini yang benar-benar membuat saya kaget bercampur senang.

Kemarin, Hari Rabu tanggal 15 Juli 2009, saya mendapat sms pemberitahuan dari Costumer Service sebuah perusahaan penyedia hosting dan domain. Begini bunyi smsnya : "Hoster2u.com : selamat anda terpilih mendapatkan domain & hosting gratis. Aktivasi domain tanggal 01/08/2009, info lengkap kunjungi http://www.blog.hoster2u.com/ " Awalnya saya menghiraukan sms tersebut, karena saya fikir penipuan (maaf). Setelah saya cek malam harinya, ternyata benar, nama saya terdaftar dalam 5 orang penerima hadiah tersebut. Dan nomor pengirim sms juga ada dalam web tersebut.

Awal ceritanya, saya mengikuti dan mendaftar undian ini dari blig salah seorang Sahabat Petualang yang ber-iklan tentang undian ini (saya lupa blog punya siapa). Kemudian Saya coba-coba untuk ikut mendaftar dan mendapatkan tiketnya. Hingga hari kemarin membuat saya benar-benar Kaget (berlebihan gak ekspresinya)

Namun, ada hal yang membuat saya bingung. Mau diapakan Hosting dan Domain gratis itu. Sungguh sejujurnya saya bingung karena saya seorang pemula dalam dunia maya, terutama Blog, dan belum berani mengakui sebagai seorang Blogger (ilmunya masih sedikit). Untuk itu saya mohon bantuan kepada Sahabat Petualang sekalian, untuk membantu saya memberikan solusi terbaik penggunaan Hosting dan Domain gratis tersebut.

Berikut adalah daftar nya :

Mohon bantuan dan panduannya dari sahabat Petualang sekalian.
Info lengkap penerima Undian bisa di Klik disini.
Siapa tau ada nama Sahabat Petualang juga tercatat.
(apakah sebaiknya saya menggunakan Domain & Hosting tersebut)
Pilihan Domain : .com/.net/.org/.name (dll)
Bantuin pilih nama Domain nya donk...

Thanks a Lot for All

Salam Lestari

baca selengkapnya... baca selengkapnya...

Sabtu, 11 Juli 2009

Pulau Simping, Pulau Terkecil di Dunia ada di Singkawang

Halo sahabat Petualang, apa kabar...??? Tentu baik-baik saja bukan...?? Untuk menepati janji saya beberapa hari yang lalu, maka untuk beberapa edisi kedepan saya akan membuat postingan tentang kegiatan Petualangan selama saya berada di Bumi Khatulistiwa. Dalam postingan kali ini, saya tidak membuat postingan tentang kegiatan pendakian gunung atau panjat tebing disini, karena masih mengatur jadwal yang tepat untuk mendaki bersama teman-teman disini. Kali ini saya akan berbagi cerita Mengenai sebuah Pulau yang konon katanya merupakan Pulau terkecil di Dunia. Wah....??? Bener gak sih...??

Indonesia memang terkenal dengan Negara Archipelago, negara Kepulaan. Pulau Simping. Itulah nama pulau tersebut. Pulau ini terletak di perairan pantai Teluk Mak Jantu, berada di Kecamatan Singkawang Selatan Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Pulau ini termasuk dalam kawasan wisata pantai Sinka Park Island, tempat wisata yang baru 4 tahun ini mulai dikembangkan dikawasan pesisir Kota Singkawang. Untuk dapat mencapai Pulau ini tidaklah sulit. Dari kota Singkawang menuju Pantai Teluk Mak Jantu, atau Sinka Park Island hanya membutuhkan waktu kurang lebih 20 Menit. Jika dari arah Pontianak membutuhkan waktu sekitar 3 Jam perjalanan menuju ke arah Kota Singkawang.

Pulau ini tercatat dan di akui oleh PBB, itu saya ketahui setelah saya membaca plang yang menerangkan hal tersebut, persis di jembatan penyeberangan menuju Pulau Simping. Jembatan....???? Menuju Pulau lewat jembatan....??? Yah, untuk menempu jarak ke Pulau Simping yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari bibir pantai, kita dapat menggunakan jembatan dari Beton yang sengaja di Bangun untuk menuju lokasi Pulau. Untuk pulau itu sendiri tidaklah besar. Saya kurang tau persis luas dari pulau tersebut. Namun, yang unik dari pulau ini adalah adanya terdapat pepohonan dan tumbuhan lain, padahal pulau ini sebagian besar terdiri dari batu. Ketingian pulau ini juga hanya sekitar 1-2 MDPL. Air laut di sekitar pylau dan pantai sangat tenang, karena berada di teluk (daratan yang menjorok ke darat) dan relatif dangkal.

Perjalanan kemarin saya lakukan bersama kedua orang tua saya dan keponakan saya (anak dari abang tertua saya). Jalan-jalan berwisata ketempat yang indah bersama keluarga tentu menyenangkan bukan....??? hehehehhehee... Padahal, 5-6 Tahun yang lalu ketika saya masih di bangku SMA, saya sering memancing di Pantai Teluk Mak Jantu ini. Namun kondisinya tidak seperti sekarang. Waktu cepat berlalu, diiringi pembangunan ditempat ini. Seorang investor swasta membangun tempat ini menjadi sarana wisata umum. Dan tentunya Pulau Simping menjadi ciri khas dan kebanggan tersendiri. Saya sendiri baru mengetahui jika Pulau ini merupakan pulau terkecil di dunia ketika berkunjung kesana hari Jum'at (9 Juli 2009) dan membaca sebuah tulisan yang membuat saya bangga. Bangga sebagai warga kota Singkawang, Bangga sebagai warga Negara Indonesia, dan terlebih lagi saya Bangga sudah menapakkan kaki di Pulau Terkecil di dunia. Dan jangan sampai Pulau kecil Mungil Ini di Caplok dan di klaim negara lain sebagai miliknya. Tugas kita untuk melestarikannya.

Bagi sahabat petualang yang tertarik untuk berkunjung ketempat ini, akses transportasi dan akomodasi sangatlah mudah dan banyak tersedia. Dari Pontianak sahabat petualang dapat menggunakan jasa angkutan bus antar-kota atau menggunakan travel menuju singkawang, dengan kata kunci Teluk Mak Jantu, Sinka Zoo, Sinka Park Island. Untuk penginapan belum tersedia di Kawasan ini. Namun di Kota Singkawang banyak tersedia penginapan mulai dari hotel melati hingga hotel berbintang. Atau jika berkenan menginap di Rumah orang tua saya (kalo kebetulan saya ada di rumah). Dan saya siap menjadi Tour Guide sahabat petualang untuk menikmati kawasan ini maupun tempat wisata alam lainnya.

Sekedar informasi, Pulau Simping ini termasuk dalam kawasan Sinka Park Island, dan bersebelahan dengan Sinka Zoo (Taman Safari dan Kebun binatang) yang berada satu lokasi. View yang di tawarkan juga tidak kalah menarik. Bukit dan Pantai. Jadi dapat menikmati petualangan yang Komplit. Kawasan ini masuk dalam kawasan konservasi dan hutan lindung (sinka zoo).

Oh ya, saya mohon maaf jika dalam penyampaian tulisan ini kurang berkenan untuk dibaca serta acak-acakan. Saya hanya menulis apa adanya yang tertulis dalam benak saya dan mangalir begitu saja seperti air. Untuk itu saya mohon koreksi dari Sahabat Petualang untuk kita dapat berbagi Komentar dalam Postingan ini.

Salam Lestari

baca selengkapnya... baca selengkapnya...

Rabu, 08 Juli 2009

Sang Petualang ikut Contreng Pilpres

Halo para sahabat petualang sekalian....Gimana dengan Pilpres nya??? Hari ini (8 Juli 2009) saya merasa sangat senang karena bisa memilih dari pilihan yang ada dari Posting sebelumnya. Setelah memikirkan dan mempertimbangkan, akhirnya saya putuskan untuk ikut mencontreng di TPS-52 Kelurahan Pasiran, Singkawang Kalimantan Barat, tepat pukul 10.35WIB. Lho kok Singkawang??? Padahal pada posting sebelumnya saya biasanya bercerita tentang Yogyakarta dan sekitarnya. Nah, demi memnuhi panggilan 5 tahunan untuk 5 tahun yang akan datang, saya pun berinisiatif Mudik sekalian Liburan kuliah di Rumah tercinta, my home sweet home.....

Padahal sebelumnya sempat terjadi kontroversi batin dalam diri saya, terutama setelah saya membuat postingan tentang GOLPUT yang ternyata banyak mendapat tanggapan dari para Sahabat Petualang. Banyak tanggapan yang masuk. Ada yang setuju dengan Golput, ada yang tidak setuju, dan ada yang tidak tahu karena belum saatnya ikut pemilu (di bawah umur). Nah akhirnya saya memutuskan untuk ikut sama bapak dan ibu saya ke TPS dimana nama saya terdaftar sebagai DPT.

Siapa yang sang petualang pilih...??? Tentu saja saya juga mengikuti slogan Langsung, Jujur, Umum, Bebas dan Rahasia. Hanya saya dan Tuhan saya yang tau siapa yang saya pilih. Dan semoga saja siapaun yang menjadi presiden, kita masih bisa ber-Blogging-ria di dunia maya. Betul gak sahabat Petualang sekalian...??? hehehehheee.... Yang jelas pada pemilihan kali ini saya tidak menjadi GOLPUT, alias Golongan Putih. Saya sedikit berfikir tentang Idealisme. Akhirnya fikiran saya terpojok pada sebuah ungkapan, "seorang idealis juga butuh makan" (ada hubungannya gak...???)

hmmm...padahal sebelumnya saya sudah punya rencana untuk menghindar dari pemilihan ini dengan mendaki gunung, berpetualang bersama teman-teman. Namun saya hanya bisa berencana, akhirnya Tuhan juga yang menuntun langkah kaki saya untuk datang ke-TPS (nah lo...).

Oh ya, sahabat petualang sekalian, saat ini saya sedang berada di Singkawang (Kalimantan Barat) untuk waktu yang cukup lama (sekitar 2 bulan) menghabiskan masa liburan Kuliah. dalam beberapa update postingan kedepan saya akan berbagi cerita mengenai kegiatan liburan saya yang tentunya masih mengandung unsur petualangan donk tentunya....hehehehhe. Saya juga akan menampilkan foto-foto hasil jepretan saya selama berada di Singkawang (semoga saja kamera DSLR Canon EOS 350D saya tidak trouble).

Terima kasih sebelumnya buat Sahabat Petualang sekalian yang telah memberikan Komentar pada postingan sebelumnya, dan sudilah kiranya untuk dapat berkomentar juga dalam postingan yang ini, hehehehhe...sambil menanti the next expedition expose....dan saya mohon maaf jika Tulisan saya ini tidak berkenan untuk dibaca....

Salam Lestari

baca selengkapnya... baca selengkapnya...

Sabtu, 04 Juli 2009

Golput = Antara Hak Vs Kewajiban

Sahabat petualang sekalian, kita semua sudah tau jika Pemilihan Presiden akan dilaksanakn tanggal 8 Juli 2009. Kita tentu sudah mempunyai jagoan masing-masing siapa calon Presiden yang akan kita contreng dalam pilpres nanti. Setiap pasangan juga mempunyai kiat dan strategi tersendiri dalam mengkampanyekan pasangan Capres dan cawapresnya. Nah, masalah klasik yang selalu di khawatirkan oleh para tim sukses masing-masing pasangan tentunya adalah perolehan suara, hingga kekhawatiran akan semakin banyaknya gelombang Golput (katanya sih Golongan Putih). Sindir menyindir lumrah terjadi, seperti main catur, selalu mengatur strategi untuk mencari kesempatan 1 langkah, Skak-Mat.

Oh ya...kenapa saya ikut-ikutan bahas masalah politik ya? padahal blog saya sebenarnya tidak recomended untuk hal-hal berbau politik. Awal pembuatan blog ini hanya untuk mencurahkan kegiatan petulangan saya seperti mendaki gunung, panjat tebing, susur gua, arung jeram, dan petualangan lainnya, sesuai latar saya yang ngakunya Mahasiswa Pecinta Alam. Ah, sudahlah, sekali-sekali juga tidak apa-apa membahas yang beginian. Baiklah, tanpa memperpanjang apalagi memperlebar basa-basi, saya langsung saja deh pada topik yang akan dibahas.

Golput, sebuah kata yang tidak asing lagi di telinga kita semua. Menyikapi masalah Golput, kita tidak bisa memandang hanya dari satu sisi saja (dalam konteks kepentingan politik). Golput atau familiar dengan istilah tidak memilih jika ditinjau dari sisi hak asasi manusia, merupakan hal yang legal dan sah (menurut saya), sejauh hak tersebut digunakan dengan baik. Namun jika ditinjau dari sudut pandang kewajiban kita sebagai warga negara, maka akan timbul sebuah pertanyaan, sudahkah kita menjalankan kewajiban kita sebagai warganegara untuk memilih....???

Nah, jika kita membicarakan masalah hak untuk tidak memilih (karena kita berhak), maka akan timbul sebuah sanggahan, yaitu kita juga mempunyai hak untuk memilih dan dipilih. Banyak sekali anjuran untuk kita menggunakan hak pilih kita ini. Namun, menyikapi hal ini, kita kembalikan lagi kepada diri kita masing-masing, akan kita kemanakan hak kita ini jika kita tidak memilih? apakah kita akan dicap dengan embel-embel Apatis????

Jika kita membicarakan tentang kewajiban, maka tentu saja jawaban dari negara adalah wajib. Sebuah pameo yang dikatakan oleh salah satu mantan presiden AS berbunyi : "Jangan Kau tanyakan apa yang telah Negara berikan untuk-mu, tapi tanyakan apa yang sudah Kau berikan untuk Negara-mu". Sebuah kalimat yang sangat patriotik sekali (menurut saya lho).

Hak dan kewajiban memang seharusnya berbanding lurus (balance). Kita menuntut hak kita sebagai individu, kita juga harus melaksanakan kewajiban kita dalam bermasyarakat. Apakah kita bisa hidup sendiri tanpa ada siapa-siapa di dunia ini? Janganlah kita menuntut hak yang berlebihan, maka sebaiknya kita menjalankan kewajiban ini dengan hati nurani kita.

Kembali lagi tentang Golput, ini kembali lagi kepada diri kita sendiri. Apakah kita mempertahankan idealisme untuk memilih atau tidak. Ataukah kita akan berfikir kembali apa yang akan kita berikan untuk negara ini. Dalam Ulasan ini, saya tidak merekomendasikan (dalam hal kampanye) salah satu pasangan Capres-Cawapres, karena saya bukan tim sukses. Jadi, pilihan ada pada masing-masing kita, siapa yang akan kita pilih. Fikirkanlah....
Namun saya pribadi Berpendapat : "Memilih atau Tidak Memilih adalah Sebuah Pilihan....!!!"

Oh ya, mohon maaf jika tulisan ini kurang menarik untuk dibaca, karena sejujurnya saja saya tidak begitu mengetahui tentang seluk-beluk politik. Saya hanya menyampaikan sedikit pendapat saya, suara petualang....untuk itu saya mohon saran dan kritiknya mengenai tulisan ini melalui komentar sahabat petualang sekalian. Terima Kasih.

"Jika Pohon terakhir sudah ditebang,
Sungai terakhir sudah dicemari,
dan ikan terakhir sudah ditangkap,
Maka manusia akan sadar,
UANG TIDAK DAPAT DIMAKAN...!!!'

Salam Lestari

baca selengkapnya... baca selengkapnya...

Senin, 25 Mei 2009

Misteri Kehidupan (Versi Aku)

Ada kalanya kita terperanjat mengalami suatu nasib buruk, namun kita berusaha tegar untuk melewatinya. Terkadang pula kita kaget ketika mendapati nasib bagus....wah...serasa seisi dunia milik kita...Perasaan demi perasaan tersebut selalu berpangkal pada faktor keberuntungan...kita tidak tau apakah 1 detik ke depan kita akan sehat, selamat, atau kita malah mendapat celaka??? Ada yang tau???Ada jg yang mengatakan ini sebuah takdir, sesuatu yang telah di gariskan sang pencipta....hmmm....sebarapa jauh kita mendalami iman kita????

Hidup merupakan suatu proses, sesuatu dinamika yang kompleks...sesuatu yang bisa diprediksi, namun sesuatu yang belum tentu pasti....sesuatu yang menjadi hambatan untuk selalu berfikir dan berfikir.....Apa yang harus kita perbuat??? Apa yang akan kita lakukan?? Semua tergantung dari kita.... Susah senang hidup ini kita sendiri yang merasakan, tinggal bagaimana kita menempatkan diri saja...kita selalu berharap keberuntungan akan selalu berada dalam rangkaian nasib kita...namun apakah itu selalu terjadi..??Mey....meybe yes..meybe no...

So, menjalani hidup yang penuh tantangan, orang bilang sang petualang mengalami masa perjalan hidup yang kompleks??? Wow...indikatornya apa??? Ada juga yang mnegatakan seorang penulis buku lebih kompleks...hmm...sisi lain....mungkin juga seorang hacker jaringan merasakan lebih yang dirasakan oleh sang petualang maupun penulis buku...??? Sooo....apa yang harus kita perbuat???Mengisi hidup dengan aktivitas masing2...sendiri, berdua, bertiga, berkelompok...bahkan 1 kampung...memberikan suatu wawasan baru, pengalaman baru...bayangkan jika kita seharian hanya berada di atas tempat tidur...apa yang akan kita rasakan??? So...semua ada pada diri kita masing2, kita punya cara yang berbeda untuk menjalani hidup ini...kita punya sesuatu yang berbeda untuk mengisi nya...

KAU ADALAH APA YANG KAU FIKIRKAN....
Berbagi waktu dengan sang alam, kau akan tau siapa dirimu yang sebenarnya...

regards,
Yohanes Kurnia Irawan
(suatu malam ketika aku menyadari banyak misteri kehidupan, namun belum 1 pun yang terpecahkan....)

baca selengkapnya... baca selengkapnya...

Kamis, 21 Mei 2009

Sepenggal Kisah Mahasiswa di Perantauan

Mahasiswa tidak terlepas dari paradigma umun yang telah terdoktrin dan melekat erat dimasyarakat sebagai kaum intelektual muda. Dan hal itupun tak luput dari perhatian media, baik cetak maupun elektronik dalam mempublikasikan aktivitas mahasiswa. Dan dalam catatan sejarah di Indonesia, beberapa presiden juga lengser karena perjuangan mahasiswa.
Namun, terlepas dari aktivitas tersebut, mahasiswa, khususnya mahasiswa yang merantau, datang jauh-jauh dari tempat asalnya untuk menimba ilmu harus dihadapkan pada suatu persoalan yang terkadang membingungkan, terutama masalah penentuan masa depan kemana akan menggunakan ijazah yang diperoleh. Dari beberapa cerita yang sering saya dengar dan jawaban dari pertanyaan yang saya ajukan, hampir semuanya menjawab ;” wah masih bingung mau kemana, pulang kampung gak ada yang bisa dikerjakan sesuai dengan disiplin ilmu, mau gak mau ya harus tetap merantau untuk bisa survive”, nah dari gambaran jawaban itu saya mulai berfikir, apa yang terjadi di daerah mereka sehingga mereka bingung dan akhirnya enggan untuk pulang kampung..??? sempat juga terbesit dibenak saya, apakah hal ini juga terjadi dengan saya…??? Malahan ada juga mahasiswa yang “sengaja” memperlambat wisuda mereka dengan “pembelaan diri” maklum jurusan teknik…, ada juga yang benar-benar serius dengan kuliahnya.
Dilematika seperti ini seakan-akan sudah bukan menjadi rahasia lagi saat ini. Dengan kenyataan yang ada, bahwa didaerah masing-masing lapangan kerja yang ada sangat minim, dan dengan perhitungan jika selesai kuliah pekerjaan tersebut sudah diisi oleh orang lain. Pesismis kah…??? Menurut saya hal ini wajar-wajar saja jika berfikiran seperti itu, karena saya yakin setiap dari kita juga memikirkannya, dengan pengecualian akses/relasi. Ungkapan maupun plesetan akan dunia kerja sudah tidak asing lagi di telinga kita, seperti profesi ‘pengacara’ (pengangguran banyak acara) atau yang lebih ekstrim lagi ‘pedagang’ (pengangguran dalam gang) atau mungkin ada plesetan yang lain lagi, yang tentunya membuat kita sejenak untuk tersenyum, dan kemudian secara tidak langsung berfikiran; ’lho ijazahnya gak dipakai ya….(bagi yang punya ijazah)
Keinginan untuk tetap merantau semakin kuat dengan datangnya tawaran dari luar, potensi yang ada di daerah lain yang tidak dimiliki oleh daerah sendiri. Apakah misi dari pemberdayaan putra daerah dalam pembangunan dan perkembangan daerah akan tetap terlaksana..,.??? kita pasti akan sangat sulit menjawabnya. Namun, jika dibarengi dengan keyakinan dan niat yang kuat serta tekad yang bulat hal itu tentunya pasti bisa terwujud, seiring waktu yang akan menentukan kedepannya. Ada juga yang berfikiran akan membuat suatu lapangan perkejaan yang tentunya dibarengi modal. Namun ada juga yang jeli dengan peluang yang ada, sehingga keasyikan dan melupakan kuliah.
Menyikapi hal ini, tentunya pemerintah sudah mempunyai solusi demi solusi untuk mengatasinya, namun solusi yang dibeberkan kebanyakan hanya sebatas wacana tanpa realisasi yang nyata. Menyikapi hal ini, apakah mahasiswa sebagai kaum intelek juga tinggal diam..??? tentu tidak….!!! Berpangku tangan dan menunggu bukanlah suatu jiwa yang membangun. Sikap mentalitas dari dalam diri sendiri yang mampu untuk tetap survive menghadapi kondisi kritis sekalipun sangat diperlukan, sehingga tidak terkesan manja atau instant.
Kembali saya berfikir, apakah kelak jika saya telah menyelesaikan kuliah akan kembali ke daerah…??? Pikiran saya ini juga tidak terlepas dari potensi dan peluang yang ada di daerah saya, apakah saya bisa mengaplikasikan ilmu yang saya peroleh untuk kemajuan daerah ataukah saya harus memajukan daerah lain yang tentunya dengan potensi dan peluang yang lebih terjamin, terutama untuk kelangsungan masa depan. Jika sudah dihadapkan dengan situasi seperti ini, rasa bimbang, ragu, dan pesimis secara tidak langsung akan mempengaruhi psikologis yang tentunya kembali lagi kepada masing-masing individu untuk menyikapinya. Idealisme dan prinsip yang dipegang terkadang tak banyak mambantu dalam proses, malahan biasanya menghambat, atau yang lebih ekstrim lagi munafik. Saat ini saya hanya berfikir apa yang akan saya lakukan untuk daerah saya..?? lari dari kenyataan kah, atau berjuang untuk memajukan pembangunan daerah…?? Hanya saya sendiri tentunya yang tau akan jawaban dari pertanyaan kemana saya akan melangkahkan kaki menapaki masa depan. Setiap individu juga pasti memiliki pemikiran yang berbeda untuk dirinya sendiri, karena “kamu adalah apa yang kamu fikirkan…”

Semoga Bermanfaat,
Yohanes Kurnia Irawan

baca selengkapnya... baca selengkapnya...

Anniversary 33th GAPADRI Mapala STTNas Yogyakarta

Happy Birthday...... buat GAPADRI Mapala STTNas atas pencapaian di usia yang ke-33 tahun. Bukanlah sebuah perjalanan yang singkat dan bukan pula sebuah proses yang singkat berjalannya sebuah roda organisasi. Berdiri sejak tanggal 20 Mei 1976 di puncak Gunung Merbabu dengan nama MAPALA ATNAS, kemudian seiring berubahnya ATNAS menjadi STTNas maka nama mapala menjadi MAPALA STTNAS. Pada saat jabatan ketua umum dipegang oleh Bang Andi ada pergantian nama sebagai identitas yaitu Ganesha Pakci Adri (GAPADRI) Mapala STTNas Yogyakarta.
Gapadri sudah menghasilkan banyak anggota yang mampu bersaing dalam kehidupan nyata. Namun bartambahnya usia organisasi harusnya menjadi bertambah matangnya pemikiran dan karya dari organisasi. Masalah timbul ketika terputusnya jaringan komunikasi antara angkatan muda (pendahulu) dengan angkatan yang sekarang. Hal ini tentu saja menyulitkan dalam penjaringan anggota jika akan mengadakan Temu Akbar skala nasional. Topik yang diangkat dalam acara tasyukuran peringatan HUT 33 yang berlangsung di Ruang TG2 Kampus STTNAS Jl.Babarsari, tanggal 20 Mei 2009 ini menghasilkan beberapa wacana, diantaranya adalah menghimpun kembali anggota-anggota melalui jaringan komunikasi dari para senior. hal ini dimaksudkan agar pada saat Temu Akbar bisa dihadiri minimal 50% dari jumlah anggota. Untuk anggota yang sudah alumni, dalam AD/ART dinyatakan bahwa anggota alumni masih dinyatakan sebagai anggota dengan sebutan "Anggota Purna".
Untuk itu kedepannya diharapkan kepada para Alumnni yang belum mendapat informasi jaringan alumni dapat meng-akses mailinglist (milis) Gapadri di : gapadri_mapala_sttnas@yahoogroup.com, atau melalui portal Gapadri di: http://gapadri.onlinegoo.com. Demikianlah informasi singkat yang dapat saya sampaikan dalam Blog ini, bagi anggota Gapadri yang kebetulan meng-akses Blog ini dapat mengakses alamat yang saya cantumkan.

Semoga bermanfaat'
Jayalah....Jayalah...Ganesha Pakci Adri....

oleh : Yohanes Kurnia Irawan
Angkatan XXI "Bunglon" 2007
GAPADRI MAPALA STTNAS YOGYAKARTA

Salam Lestari...!!!

baca selengkapnya... baca selengkapnya...

Minggu, 10 Mei 2009

Tabu-kah Jika Pecinta Alam Berpolitik ???

Pecinta alam sebagai sebuah komunitas yang penuh dengan keunikan dan juga sebuah komunitas yang berisi mahluk-mahluk yang berpikiran progresif memang tidak bisa kita munafikan, hal tersebut bisa kita lihat dari personal hingga sistem kerja organisasinya. Banyak orang awam berpersepsi bahkan memvonis jika pecinta alam hanya sebuah organisasi hura-hura tanpa memiliki tujuan yang jelas apalagi mampu memberikan sumbangsih yang kongkrit untuk bangsa ini yang sedang mengalami krisis multidimensi.
Krisis multidimensi yang melanda tanah air kita memang telah memporak-porandakan semua aspek kehidupan kita, dari masalah ekonomi, sosial budaya hingga pendidikan. Belum lagi kebijakan-kebijakan politik yang ditelurkan oleh rezim yang berkuasa saat ini yang selalu kontroversial dan hanya mementingkan keuntungan segelintir orang. Kalau kita jeli menganalisis kondisi saat ini tidaklah lepas dari kebijakan-kebijakan politik yang dikeluarkan oleh para penguasa bangsa ini, kondisi ekonomi yang sudah hancur menjadi tambah parah, permasalan pendidikan yang selalu butuh sebuah perhatian demi regenerasi bangsa ini malah menjadi korban keserakahan para penguasa bangsa ini.
Keprihatinan ini bisa kita rasakan disekitar kita yang berada dalam sebuah institusi pendididikan dimana kita selalu menjadi korban dari sebuah kebijakan politik yang diturunkan ke institusi pendidikan. Dikekangnya ruang kita untuk berekspresi dan berkreatifitas belum lagi banyaknya peraturan yang diterapkan oleh pihak kampus yang tidak melibatkan kita sebagai obyek yang akan menjalankannya merupakan bukti sebuah pengkondisian dari para elite politik kita melalui kebijakan-kebijakannya yang dijalankan oleh institusi pendidikan dengan harapan agar nantinya para mahasiswa “ora neko-neko” yang bisa mengancam kepentingan para penguasa negeri ini. Hal inilah yang sebenarnya harus kita sikapi karena jika tidak maka akan terciptalah sebuah generasi yang akan menjadi “robot-robot” para penguasa yang akan selalu tertawa melihat tingkah kita, tetapi yang saat ini menjadi pertanyaan besar adalah sadarkah kita selaku sekelompok orang yang tergabung dalam sebuah alat yaitu organisasi pencinta alam tentang hal tersebut diatas ???
Fenomena yang terjadi saat ini di komunitas pecinta alam adalah sikap apatis kita terhadap kondisi politik di negeri ini. Kebanyakan dari kita (baca:pecinta alam) beranggapan urusan pecinta alam tidak ada hubungannya dengan masalah politik bahkan kita akan menjadi bahan lelucon ketika berbicara masalah politik di komunitas ini. Sikap tersebutlah yang akhirnya menyebabkan rasa kepedulian kita terhadap nasib bangsa ini semakin hari semakin menipis dan nyaris terancam habis, permasalahan politik selalu menjadi suatu hal yang tabu didalam komunitas pecinta alam padahal seandainya kita sadar eksistensi organisasi pecinta alam di dalam sebuah institusi pendidikan merupakan sebuah lingkaran kebijakan politik para elite politik kita yang diturunkan kedalam intitusi pendidikan. Hal lain yang bisa kita lihat adalah semakin memprihatinkannya permasalahan lingkungan hingga menyebabkan bencana baru bagi umat manusia dimana hal ini merupakan sebuah hasil dari kebijakan politik yang tidak pro terhadap kepentingan rakyat. Disisi lain masalah lingkungan menjadi bahan yang selalu dikonsumsi oleh organisasi pecinta alam.
Alasan klasik yang sering kita dengar dari kawan-kawan kita politik itu kejam, racun yang sewaktu-waktu bisa membunuh kita, licik, jahat dan masih banyak lagi yang pada intinya hal yang harus kita hindari, alasan-alasan tersebut sebenarnya tidak bisa kita jadikan patokan utama kita untuk tidak mau tahu/peduli terhadap permasalhan politik, memang benar politik itu penuh dengan trik dan intrik tetapi ketika kita masuk ke dalam lingkaran tersebut kita haruslah ambil bagian karena jika tidak kita hanya akan menjadi korban-korban politik yang tinggal menunggu waktu. Hal yang sangat mendasar lagi adalah ketika kita hidup dan mengarungi kehidupan ini tanpa kita sadari kita sedang berpolitik karena hidup ini penuh dengan politik dan kita ada di dalam lingkarannya, jika demikian masih tabukah jika pecinta alam apalagi dengan isi otak orang-orangnya yang progresif dihadapkan atau bersikap terhadap permasalahan-permasalahan politik ??? Kita harus segera menghilangkan persepsi yang salah selama ini dan mitos yang terbangun di tengah masyarakat dengan membangun sebuah wacana yang baru karena kita adalah penentu masa depan bangsa ini.
Salam lestari untuk seluruh penghuni bumi ini !!!
Pecinta alam bersatu tak bisa dikalahkan !!!

-.Mahesa.-

baca selengkapnya... baca selengkapnya...

Selasa, 21 April 2009

Sisi Lain Dunia MAPALA

MAPALA, dari namanya saja kita sudah bisa langsung mendapat gambaran orang–orang seperti apa yang ada didalam organisasi seperti itu. Orang-orang urakan, dekil, jarang mandi dan masih banyak lagi hal-hal jelek yang terlintas dipikiran kita. Sebenarnya makna apa yang dapat dilihat dibalik semua kejelekkan mereka? Apakah berantakan itu sudah bisa kita jadikan alasan untuk memvonis mereka bahwa mereka juga memiliki hati dan kepribadian yang jelek?.

Tak bisa dipungkiri bahwa sebagian besar anak mapala memang memiliki dandanan yang super slengean, rambut gondrong, celana sobek - sobek, jarang mandi, banyak aksesoris aneh, bahkan sampe tatto dan tindikan yang kurang etis. Tempat nongkrongpun tak jauh - jauh dari burjo dan angkringan ( senangannya ngutang ), biasanya alergi sama yang namanya mall, plaza ama dugem. Kegiatan - kegiatan yang dilakukanpun selalu extrem dan yang pasti beresiko tinggi, entah itu naik gunung, memanjat tebing, masuk gua, arung jeram atau terbang dengan gantole.

Kebanyakan orang menilai negatif dan pesimis dengan orang - orang ini, mereka menganggap kegiatan yang dilakukan ora mutu, ngga’ ada gunanya dan cuman ngabisin duit, waktu sama tenaga. Mending kuliah yang bener biar IP bagus daripada jadi mapala.

Ibarat kita menilai buah dari luar mungkin kita lebih memilih kedondong daripada durian, kalau ini yang terjadi pasti kita kecewa dengan rasa kedondong yang kecut ditambah bijinya yang berduri, mengapa tidak memilih durian yang buahnya lebih enak ? walaupun kelihatan di luar berduri. Seperti inilah kasus yang terjadi dengan kehidupan mapala yang selalu dinilai dari penampilan saja. Apakah dengan penampilan yang slengean dan kegiatan yang extreem kemudian kita memvonis mereka bobrok simbol dari sampah masyarakat dan kegagalan pendidikan ?, hal ini terlalu naif dan dini untuk diungkapkan.

Kita selalu menilai segala sesuatu dari luar, cewek cantik misalnya selalu dianggap lebih daripada cewek baik, penilaian seperti inilah yang membuat kita kemudian salah memilih, bukankah penilaian yang seperti ini yang sebenarnya kesalahan pendidikan ?

Jika kita melihat lebih dekat kedunia mapala, Kenapa mereka berpakaian slengean dan berambut gondrong ?. Biar kelihatan keren atau gaulkah ?, mungkin kalu masalah pakaian yang sekarang lagi ngetrend bukan pakaian slengean, juga masalah rambut kini yang lagi ngetrend rambut ala bintang film F4 bukan rambut gondrong lagi. Anak mapala perpakaian slengean dan berdandan aneh adalah merupakan suatu cara berekspresi, mengekspresikan kebebasan yang kini mulai samar. Banyak yang telah menyalah artikan kebebasan, yang berbuntut pada pengerusakan alam, penebangan hutan dimana - mana, penambangan liar areal hutan lindung, eksploitasi satwa - satwa dilindungi, pencemaran dsb.

Kenapa juga anak mapala mau berkegiatan yang ngga’ bermutu cuman ngabisin duit, waktu sama tenaga ?. Permasalahannya disini adalah yang ngga’ bermutu, ngabisin duit, waktu dan tenaga itu dilihat dari sisi mana ?, kalau dari sisi ekonomi mungkin iya, tapi disinilah intinya mereka berkegiatan tidak melihat dari sisi ekonomisnya kegiatan. Tapi dari sisi yang lain misalnya untuk kesehatan atau dari sisi sosial. Misalnya naik gunung Rinjani, dengan mendaki badan bisa sehat dan bisa mempelajari sosial masyarakat daerah Gunung Rinjani, atau susur gua di Wonosari, selain susur gua mereka juga memetakan gua dan mencari sumber air bawah permukaan yang mungkin bisa diambil untuk dipergunakan penduduk daerah wonosari yang selalu kekurangan air.

Dari kegiatan - kegiatan yang mereka lakukan banyak hal yang dapat diperoleh, sangat berbeda dengan orang yang kuliah cuman kuliah dan kost. Kita kuliah lalu balik kekost, hari esoknya begitu, lusa begitu dan seterusnya, apa yang akan kita dapatkan ?, tentu saja yang didapatkan hanya apa yang ada di kuliah dan yang di kost, tapi kalau kuliah, masuk gua, naik gunung, panjat tebing, arung jeram, kost, yang akan didapatkan apa yang ada di kuliah, di gua, di gunung, di tebing, dan di sungai. Bukankah yang mereka lakukan hal yang baik ?. Masa depan selalu sulit ditebak dan terkadang berbeda dengan apa yang kita impikan sama dengan alam yang selalu sulit diprediksi.

Rewrite From KAONAK (Garenc)

baca selengkapnya... baca selengkapnya...

Sabtu, 18 April 2009

Mount Kilimanjaro (5.895 metres)


Kilimanjaro, (bahasa Shawili: kilima, gunung; njaro, bercahaya) atau dulu disebut Kaiser-Wilhelm-Spitze adalah gunung di timur laut Tanzania. Gunung ini adalah gunung tertinggi Benua Afriak, yang berdiri menjulang bebas menuju angkasa, tingginya 4.600 m bila diukur dari kaki gunung (waw, kalo dari permukaan laut berapa ya tingginya...???). Nah ini dia, Puncak Kilimanjaro, merupakan puncak tertinggi di Benua Afrika, dengan ketinggian 5.895 meter di atas permukaan laut. Gunung ini juga disebut Kilima Dscharo atau Oldoinyo Oibor yang berarti gunung putih dalam bahasa Masai.

Kilimanjaro adalah jenis gunung Stratovolcano raksasa yang sekarang tidak aktif, namun memiliki fumarol yang mengeluarkan gas di kawah yang terletak di puncak utama Kibo. Di Tanzania, puncak Kibo dikenal sebagai Puncak Uhuru. Titik tertinggi adalah Puncak Uhuru yang tingginya 5.895 meter, dan merupakan salah satu dari “World Seven Summit”, tujuh puncak tertinggi di dunia. Di atasnya terdapat kawah yang lebarnya 2,4 kilometer. Dua puncak Kilimanjaro yang lain adalah Puncak Mawenzi (5.149 m) dan Puncak Shira (3.962 m). Puncak Mawenzi adalah puncak ke-3 tertinggi di Afrika setelah Gunung Kenya.

Pendakian Puncak Mawenzi memerlukan keterampilan panjat tebing sekaligus panjat perbukitan es dan salju (scrambling). Pendakian ke Puncak Uhuru terbilang tidak ruwet, tapi perlu waktu yang cukup untuk melakukan aklimitasi agar tidak terkena penyakit ketinggian (Montain Sickness). Tiga rute termudah: Marangu, Rongai, dan Machame, bahkan bisa didaki siapa saja yang berbadan sehat tanpa perlu pengalaman mendaki gunung. Pendaki dianjurkan membawa obat-obatan untuk mencegah penyakit ketinggian yang diminum ketika sedang sakit kepala akibat ketinggian. Pendaki yang mengambil rute Marangu biasanya perlu 4-5 hari untuk sampai di puncak.

Hutan sepanjang rute pendakian Marangu

Di sepanjang rute pendakian tersedia pondok-pondok dengan fasilitas untuk memasak dan mandi. Beberapa pondok di antaranya bahkan memiliki aliran listrik. Tahap terakhir pendakian, dari pondok Kibo di ketinggian 4.720 m hingga sampai di puncak biasanya dijalani di malam hari ketika batu-batu kecil menjadi berkelompok karena membeku, dan jalan lebih mudah dilewati. Pendaki biasanya sudah sampai di Titik Gilman di pinggiran kawah sekitar jam lima atau jam enam pagi. Dari sana hanya perlu 1½ jam lagi untuk sampai di Puncak Uhuru. Pendaki yang masih kuat berjalan dapat melanjutkan perjalanan di bawah hangatnya sinar matahari. Setiap tahunnya, Kilimanjaro dikunjungi sekitar 15.000 pendaki, dan 40% di antaranya berhasil sampai ke puncak.

Di puncak gunung terdapat papan ucapan dalam bahasa Inggris dari pemerintah Tanzania: "Congratulations! You are now at Uhuru Peak, Tanzania, 5,895 m. AMSL. Africa's Highest Point. World's Highest Free-Standing Mountain. One of World's Largest Volcanos. Welcome." (Selamat! Anda sudah sampai di Puncak Uhuru, Tanzania, 5.895 mdpl. Titik tertinggi di Afrika. Gunung berdiri bebas tertinggi di dunia. Salah satu kawah terbesar di dunia. Selamat Datang)". Papan ini sering ditempeli stiker oleh para pendaki yang berhasil sampai di puncak. Di dekat papan terdapat sebuah kotak berisi buku tamu untuk diisi para pendaki. Sewaktu menjalani tahap-tahap pendakian, pendaki bisa merasakan hampir semua jenis iklim yang ada di bumi. Gunung ini sangat tinggi walaupun terletak di ekuator, sehingga puncaknya selalu diselimuti salju abadi.


rewrite: Yohanes Kurnia Irawan

Info Lengkap kunjungi Wikipedia



baca selengkapnya... baca selengkapnya...
free counters

Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net Indonesian Blogger Suara Petualang Adventure Blogs - Blog Catalog Blog Directory Free Automatic Backlink kostenlose backlinks